Tangan Mungil Aisyah
Pagi itu saya terhenyu melihat kisah bocah 8 tahun
tak kuasa batin ini ikut menagis melihat kisahnya
ini nyata pelajaran untuk kita
Yaahh Sebut saja Namanya Aisyah Gadis kecil yang begitu tulus dan setia mencintai Ayahnya.
ia rela menghabiskan masa kecilnya di Atas becak sepeda untuk merawat ayahnya yang sedang sakit.
Hidup di atas becak dari satu tempat ke tempat lain, namun tak pernah tangan kecilnya ini menadahkan tangan meminta -minta di pinggir jalan ataupun di lampumerah.
Ia berjuang mengumpulkan botol botol bekas untuk di jual dan hasilnya untuk membeli sebungkus nasi,
Ketika itu Aisyah yang berada di atas becaknya dengan penuh kelembutan iya mengurus ayahnya, ia membasuh tubuh ayahnya dengan sehelai handuk basah, sang ayah yang berdaya untuk bangkit dari tempatnya hanya bisa pasrah
Sungguh tulus aisya tak ada rasa malu sedikitpun terlihat di wajahnya ia benar benar tulus merawat sang ayah, butiran butiran airmata ini jatuh membasahi Qolbu melihat Aisyah. terketuk di hati ini, Dimana Kita selama ini yang Menjauh dari Orang tua kita yang sudah mulai renta,tak pernah tangan ini menyentuh tubuh ibu, ayah
kita sibuk dengan dunia kita sendiri, kita sibuk dengan urusan kita sendiri tanpa pernah kita mnyibukkan diri kita untuk mereka
Ohh Ayah ,Bundaku Maaf kan atas kesalahan kami iniYaa Allah izinka tangan ini merawat Ayah dan ibuku, Berikan aku kesempatan untuk memberikan cinta yang tulusku kepada mereka
tak kuasa batin ini ikut menagis melihat kisahnya
ini nyata pelajaran untuk kita
Yaahh Sebut saja Namanya Aisyah Gadis kecil yang begitu tulus dan setia mencintai Ayahnya.
ia rela menghabiskan masa kecilnya di Atas becak sepeda untuk merawat ayahnya yang sedang sakit.
Hidup di atas becak dari satu tempat ke tempat lain, namun tak pernah tangan kecilnya ini menadahkan tangan meminta -minta di pinggir jalan ataupun di lampumerah.
Ia berjuang mengumpulkan botol botol bekas untuk di jual dan hasilnya untuk membeli sebungkus nasi,
Ketika itu Aisyah yang berada di atas becaknya dengan penuh kelembutan iya mengurus ayahnya, ia membasuh tubuh ayahnya dengan sehelai handuk basah, sang ayah yang berdaya untuk bangkit dari tempatnya hanya bisa pasrah
Sungguh tulus aisya tak ada rasa malu sedikitpun terlihat di wajahnya ia benar benar tulus merawat sang ayah, butiran butiran airmata ini jatuh membasahi Qolbu melihat Aisyah. terketuk di hati ini, Dimana Kita selama ini yang Menjauh dari Orang tua kita yang sudah mulai renta,tak pernah tangan ini menyentuh tubuh ibu, ayah
kita sibuk dengan dunia kita sendiri, kita sibuk dengan urusan kita sendiri tanpa pernah kita mnyibukkan diri kita untuk mereka
Ohh Ayah ,Bundaku Maaf kan atas kesalahan kami iniYaa Allah izinka tangan ini merawat Ayah dan ibuku, Berikan aku kesempatan untuk memberikan cinta yang tulusku kepada mereka
Comments
Post a Comment